EVI SETIA

EVI SETIA

Minggu, 24 November 2013

DINAMIKA TEKANAN INTRAKRANAL__EVI SETIA




Hubungan ICP dan Volume
  • Tengkorak orang dewasa kaku dengan volume intrakranial yang konstan
  • Namun, saat lesi meluas, TIK awalnya tidak meningkat, karena:
    • cairan cerebrospinal (CSF), darah, cairan ekstraselular (ECF) dan cairan intraseluler (ICF) dikeluarkan dari kepala
    • jaringan otak bergeser ke kompartemen yang bertekanan lebih rendah (herniasi)
  • Saat kompensasi mencapai batasnya, TIK meningkat secara eksponensial
  • TIK normal: <15 mmHg (8-18 cmH20) untuk dewasa, dan 3-7 mmHg (4-9,5 cmH20) untuk anak; angka ini dapat bervariasi dengan posisi pasien
  • Pertimbangkan terapi TIK tinggi jika TIK > 20-25 rnmHg

Pengukuran TIK
  • Punksi lumbal (LP) (kontraindikasi jika diketahui / dicurigai terdapat lesi massa intrakranial)
  • Kateter intraventricular / ventriculostomy / drain ventricular eksternal (standar baku) memungkinkan drainase CSF terapetik untuk menurunkan TIK, jika terdapat gradien massa dan tekanan, maka drainase dapat meningkatkan gradien tersebut)
  • Lainnya: fibreoptic monitor (intraventricular, intraparenchymal, subdural), subaraknoid bolt (sekrup Richmond), dan monitor epidural
Cerebral Blood Flow (CBF)
  • CBF ditentukan oleh cerebral perfusion pressure (CPP) dan cerebral vascular resistance
  • CPP normal >50 mmHg pada orang dewasa
  • Autoregulasi otak mempertahankan CBF tetap konstan  walaupun terdapat perubahan CPP (kompensasi), kecuali pada keadaan berikut
-         TIK yang tinggi dimana CPP <60 mmHg
-         MAP>150 mmHg atau MAP <50 mmHg
-         Cedera otak : misal, subarachnoid hemorrhage (SAH), trauma parah
Peningkatan TIK
Penyebab peningkatan TIK
-         Peningkatan volume darah intracranial
  • Hipoventilasi –>  meningkatkan pCO2/menurunkan pO2 –> vasodilatasi
  • Obstruksi aliran Vena (thrombosis sinus venosa atau sindroma vena cava superior (SVC))
  • Cranial dependency, Valsalva
-         Edema cerebral: vasogenic (kerusakan pembuluh darah), cytotoxic (kematian sel), osmotik (hyponatremia acut, encephalopathy hepatic)
-         Hydrocephalus
-         Lesi masa intrakranial (tumor, pus, darah , fraktur depresi tulang kepala,  benda asing)
-         Tension pneumocephalus
-         Status epilepticus
-         Encephalopathy Hipertensi (kehilangan autoregulasi dan edema otak)
Gambaran Klinik
Peningkatan ICP akut
-         Sakit kepala
-         Mual / muntah
-         Penurunan kesadaran, jika TIK = tekanan darah diastolic atau terjadi kompresi mesencephalus
-         GCS turun
-         Papilledema ± perdarahan retina (yang dapat terjadi dalam 24-48 jam)
-         Pergerakan ekstra okuler abnormal
  • Kelumpuhan CN VI seringkali salah ditentukan letaknya karena masa penyebab dapat terletak jauh dari saraf nya.
  • Lumpuh gerak bola mata ke atas (biasanya pada anak dengan hydrocephalus obstruktif)
-         Sindroma herniasi
-         Tanda/gejala fokal akibat lesi tersebut

Peningkatan ICP kronik
-         Sakit kepala
  • Postural: memburuk jika batuk, mengedan, Valsalva
  • Sakit kepala  Pagi /sore –> saat terjadi vasodilatasi akibat peningkatan CO2 dan juga posisi berbaring.
  • Perubahan Penglihatan
-         Karena papilledema
-         “bintik buta” yang meluas, pada tahap lanjut à lapangan pandang menyempit secara episodic (“grey-outs”)
-         Atropi optic (papil)/ kebutaan
-         Bedakan dengan papillitis (yang biasanya satu sisi/ unilateral disertai penurunan ketajaman penglihatan)
Diagnosis diferensial umum pada kasus bedah saraf
Lesi Masa Intrakranial
-         Tumor
  • Metastasis tumor
  • Astrocytoma
  • Meningioma
  • Vestibular schwannoma (acoustic neuroma)
  • Pituitary adenoma
  • Primary CNS lymphoma
-         Pus/inflamasi
  • cerebral abscess / abses serebri
  • cerebritis (missal, HSV encephalitis)
  • tumefactive multiple sclerosis (MS)
-         Blood
  • Hematoma extradural (epidural)
  • Hematoma subdural
  • Stroke ischemic
  • Hemorrhage: subarachnoid hemorrhage (SAH),  intracerebral hemorrhage (ICH),  intraventricular hemorrhage (IVH)
-         cyst
Penyakit dan Kelainan Tulang Belakang
-         Extradural
  • Degeneratif: herniasi diskus, canal stenosis, spondylolisthesis/spondylolysis
  • Infeksi /Inflamasi: osteomyelitis, discitis
  • Ligamentosa: ossification of posterior longitudinal ligament (OPLL)
  • Trauma: kompresi mekanik /instabilitas, hematoma (onset =  menit sampai jam)
  • Tumor (55% dari tumor spinal):  lymphoma, metastasis (lymphoma, pulmo, payudara, prostat), neurofibroma
-         Intradural-extramedullar
  • vascular: fistula arterio-venous dura,  subdural hematoma (anticoagulation)
  • tumours (40% dari tumor spinal): meningioma, schwannoma, neurofibroma
-         Intradural-intramedullar:
  • Tumor (5% dari tumor spinal): astrocytoma dan ependymoma adalah yang paling sering; juga ada hemangioblastoma dan dermoid
  • syringomyelia (penyebab tersering:  trauma, kongenital, idiopatik)
  • Infeksi /Inflamasi : TB,  sarcoid,  transverse myelitis
  • vascular (AVM,  ischemia)
Lesi Saraf Perifer
  • Neuropathies
  • Traumatic
  • Entrapments
  • Atrogenic
  • Inflammatory
  • Tumor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar