EVI SETIA

EVI SETIA

Sabtu, 28 Desember 2013

TUBERKULOSIS PARU : Oleh EVI SETIA



Tuberkulosis

I.                   DESKRIPSI PENYAKIT

a.       Definisi dan catatan klinik singkat seputar Tuberkulosis
·         Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang mampu menginfeksi secara laten ataupun progresif
·         secara umum, 2 milyar orang terinfeksi dan 2-3 juta orang meninggal karena tuberculosis setiap tahun
·         Indonesia menduduki urutan ke tiga dalam jumlah penderita tuberculosis terbesar setelah India dan Cina
·         M. tuberculosis ditransmisikan dari orang ke-orang melalui batuk dan bersin.  Kontak yang terlalu dekat dengan penderita TBC akan memperbesar kemungkinan penularan TBC
·         51% penderita TBC ayang berada di USA adalah orang orang asing yang berasal dari meksiko, Filipina, Vietnam, India, Cina, Haiti, atau Korea selatan
·         HIV adalah factor resiko penting pada TBC aktif, terutama pada umur sekitar 25-44 tahun. Penderita yang terinfeksi HIV dengan infeksi TBC, akan berkembang menjadi penyakit yang aktif 100 kali lebih besar dibandingkan dnegan penderita yang tidak terinfeksi dengan HIV.

b.      Patofisiologi
·         Infeksi primer diinisiasi oleh implantasi oleh organism di alveolar melalui droplet nuclei yang sangat kecil (1-5mm) untuk menghindari sel ephitelia siliari dari saluran atas pernafasan. Bila terinplantasi M. tuberculosis melalui saluran nafas, mikroorganisme kn membelah diri dan dicerna oleh mkrofagpulmoner, dimana pembelahan diri akan terus berlangsung, walaupun lebih pelan. nerkosis jaringan dan klasifikasi jaringan pada daerah yang terinfeksi dan nodus limfe regional dapat terjadi, menghasilkan pembentukan radiodense area menjadi kompleks gohn.
·         makrofag yang beraktivitas dalam jumlah besar akan mengelilingi daerah yang ditumbuhi oleh M. Tuberkulosis yang padat seperti keju (daerah nerkotik) sebagai bagiandari imunitas yang dimediasi oleh sel. Hipersensitivitas  tipe terunda juga berkembang melalui aktivitas dan perbanyakan limfoid T. Makrofag membentuk granuloma yang mengandung organism
·         Keberhasilan dalam menghambat M. Tuberkulosis membutuhkan aktivitas dari limfosit CD4 subset, yang dikenal sebagai sel TH-1, yang mengaktivasi makrofag melalui sekresi internefron γ
·         sekitar90% pasien yang pernah memiliki penyakit primer tidak memiliki manifestasi klinis lain selain uji kulit yang positif dengan atau tanpa kombinasi dengan adanya granuloma stabil yang diperoleh dari hasil radiografi
·         sekitar 5% pasien ( biasanya anak-anak, arangtua atau penurunan sistem imun) mengalami penyakit primer yang berkembang pada darah dan infeksi primer ( biasanya lobus paling bawah) dan lebih sering dengan diseminasi, menyebabkan terjadinya infeksi meningitis dan biasanya juga melibatkan lobus paru-paru paling atas
·         sekitar 10% dari pasien mengalami reaktivitas, terjadi penyebaran organism melalui darah
·         biasanya penyebaran orgaisme mealui darah menyebabkan pertumbuhan cepat, penyebaran penyakit secara luas dan membentuk granuloma yang dikenal sebagai tuberculosis malari.

c.       Manifestasi klinis
·         Pasien terinfeksi HIV
1.       Manifestasi klinik dari TBC pulmoner tidak spesifik, indikasi hanya pada proses infeksi yang berjalan dengan lambat
2.       pemeriksaan spesifik dan non spesifik, dugaan perkembangan penyakit pulmoner
3.       manifestasi berhubungan denga TBC ekstrapulmunor bervariasi tergantung pada sistem organ yang terlibat tetapi mengandung perkembangan yang lambat dari fungsi organ dengan demam tingkat rendah dan symptom lainnya
·         Manifestasi klinis tuberculosis
1.       ciri-ciri dan symptom
pasien biasanya mengalami penurunan berat badan, lemas, batuk, demam, dan keringat malam
hemofisis frank
2.       pemeriksaan fisik
suara khas pada perkusi dada, bunyi dada, dan peningkatan suarayang bergetar lebih serig diamati pada auskulasi
3.       pemeriksaan laboratarium
peningkatan pada perhitungan sel darah putih dengan dominasi limfosit
4.       radiografi dada
infiltrasi nodus pada daerah apical di lobus bagian atas dari bagian superior dari lobus paling bawah
kavitasi yang menunjukan kadar udara-air sebagai tanda perkembangan infeksi
·         Pasien yang terinfeksi HIV
1.      Manifestasi klinik dari pasien dengan HIV yang memiliki TBC berbeda dengan pasien yang tidak terinfeksi HIV yang dapat diamati pada  immunokompeten penderita. Pada penderita AIDS, TBC muncul dalam bentuk primer yang berkembang, dan melibatkan daerah ekstra pulmoner, dan melibatkan berbagai lobus paru-paru.

2.      TBC pada pasien AIDS, sepertinya kurang terlibat dalam penyakit kavitari, yang dihubungkan dengan uji positif, atau dihubungkan dengan demam.


D. Kategori Penyakit Tuberculosis
1.       Kategori-1
·         Pasien baru TBC  paru BTA positif
·         pasien TBC Paru BTA negative foto toraks positif
·         pasien TBC ekstra paru

2.       Kategori-2
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelunya:
·         pasien kambuh
·         pasien gagal
·         pasien dengan pengobatan terputus

II.                  TERAPI
a.       Terapi umum
Kategori 1 diobati dengan INH, rifampisin, pirazinamid dan etambutol selama 2 bulan (fase intensif) setiap hari dan selanjutnya 4 bulan ( fase lanjutan ) dengan INH dan rifampisin 3 kali dalam seminggu
Kategori 2 diobati dengan INH, rifampisin, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin selama 2 bulan setiap hari dan selanjutnya dengan INH, rifampisin, dan etambutol selama 5 bulan seminggu 3 kali
Jika setelah 2 bulan BTA masih positif, fase intensif ditambah 1 bulan sebagai sisipan.


SEMOGA BERMANFAAT



Gangren pada Penderita Diabetes : Oleh EVI SETIA



Penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol serta zat lainnya, dapat terjadi di seluruh pembuluh darah. Apabila lokasinya berada di pembuluh darah jantung (koroner), hal ini dapat berujung pada serangan jantung. Jika terjadi di bagian pembuluh darah tepi (perifer), dapat menyebabkan gangguan pada anggota tubuh seperti kaki.
Penyumbatan pembuluh darah di kaki
Gangren luka kronis di bagian kaki, merupakan salah satu bentuk gangguan yang sering terjadi akibat adanya penumpukan plak pada pembuluh darah perifer. Kondisi ini sering menyerang penderita DIABETES yang kadar gula darah dalam tubuhnya tidak terkontrol.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Hananto Andriantoro, SpJP, dari RSJPDHK, upaya penyembuhan luka kronis di kaki (gangren) pada penderita diabetes dibutuhkan penanganan yang menyeluruh.
Tidak bisa jika hanya dilakukan dengan memberikan antibiotik saja dan perawatan luka biasa. Menurutnya, butuh pemeriksaan lebih dalam apakah ada penyumbatan dan penyempitan pada pembuluh darah kaki. Jika ada, maka sumbatan tersebut harus dibuka. Hal ini dikarenakan sumbatan tersebut adalah penyebab utama terjadinya luka.
Aliran darah akan terhambat jika mengalami sumbatan pada pembuluh darah kaki, sehingga akan ada jaringan yang tidak bisa mendapatkan pasokan oksigen dan makanan. Kondisi ini akan membuat jaringan menjadi mati seiring berjalannya waktu hingga terbentuk luka. Oleh sebab itu, jika sumbatan tidak dibuka, maka akan mempersulit penyembuhan luka.
Ada beberapa cara untuk membuka sumbatan pembuluh darah kaki. Bisa dengan cara operasi pembalonan, atau juga dengan cara pemasangan stent (cincin/ring), sama seperti penanganan penyakit jantung koroner, bedanya hanya terletak pada lokasi pembuluh darah.
Menurut dr.Hananto, terbukanya sumbatan akan membuat aliran darah lancar kembali, dan hal ini akan membuat penyembuhan semakin lebih mudah.
Penjelasan serupa juga dikatakan oleh Thosapol Limpijankit, seorang dokter spesialis jantung & pembuluh darah yang berasal dari Universitas Mahidol. Sama seperti kasus-kasus di Indonesia, di Thailand sebagian besar penderita diabetes yang mengalami gangren seringkali terlambat datang untuk ditangani, sehingga amputasi kerap tidak dapat dihindari.





SEMOGA BERMANFAAT

Selasa, 24 Desember 2013

BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN ANDA : Oleh EVI SETIA



Bahaya Rokok Bagi Kesehatan 


Mungkin sudah bukan hal yang biasa lagi jika kita mendengar bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena sebenarnya sudah banyak peringatan dan pesan yang sering kita dengar dari berbagai media mengenai bahaya merokok tersebut bahkan sebenarnya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut di kemasan rokok itu sendiri. Tapi anehnya tetap saja masih banyak orang yang merokok, entah hanya sekedar pengen di anggap sebagai anak gaul atau mungkin sudah menjadi kebutuhan bagi dirinya. Yang jelas apapun alasannya , kita harus sejak dini mengindari rokok tersebut, sebab efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang  berat yang bisa membawa kita kepada kematian. Bukan hal yang terlalu berlebihan,. Jika saya mengatakan hal tersebut, namun memang seperti itulah efek negatif dari merokok. Mungkin kita tidak akan merasakan efeknya secara langsung akan tetapi efeknya akan terasa dalam jangka waktu yang lama.


Dan menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut bukan hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negatif dari rokok tersebut. Dan justru efek yang diterima oleh perokok pasif akan jauh lebih berbahaya lagi ketimbang perokok aktifnya. Mungkin ada sebagian dari anda yang masih bingung dengan istilah perokok pasif. Jadi perokok pasif merupakan sebuah istilah bagi seseorang yang sebenarnya bukan seorang perokok akan tetapi orang yang berada atau dekat dengan orang2 yang merokok sehingga ia secara tidak langsung sering menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh para perokok aktif. Dan kenapa lebih bahaya di bandingkan perokok pasi karena asap yang di hirup oleh  perokok pasif akan langsung masuk ke paru – paru melalui hidung.  Wah wah wah... rokok memang telah menjadi bencana bagi semua orang.
Sebenarnya mengapa rokok bisa begitu berbahaya bagi kesehatan ? ini di sebabkan dari kandungan yang terdapat di dalam rokok tersebut. Berikut zat yang terkandung di dalam rokok :

1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok
~ Pengaruh bagi tubuh manusia :
menyebabkan kecanduan / ketergantungan
merusak jaringan otak
menyebabkan darah cepat membeku
mengeraskan dinding arteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker
~ Pengaruh bagi tubuh manusia :
membunuh sel dalam saluran darah
Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
~ Pengaruh bagi tubuh manusia :
mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen
~ Pengaruh bagi tubuh manusia :
Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

5. Zat Iritan
Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
Menyebabkan batuk

Zat-zat asing berbahaya tersebut adalah zat yang terkandung dalam dalam ASAP ROKOK, dan ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang ROKOK, 40 diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO).
Beberapa Bahaya Yang di Timbulkan oleh Rokok

1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).

7. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

8. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

9. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.

11. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.

12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.

13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).

14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.
Cara Berhenti Merokok 

  • Niat yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok.
  • Belajar membenci rokok
  • Bergaulah dengan orang yang tidak merokok
  • Sering-sering pergi ke tempat yang ruangannya ber-AC
  • Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
  • Jika ingin merokok, tundalah 10 menit lagi.
  • Beritau teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok.
  • Kurangi merokok sedikit demi sedikit.
  • Hilangkan kebiasaan Bengong atau menunggu.
  • Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.
  • Cari pengganti rokok, misalnya permen dan lain - lain
  • Coba dan coba lagi jika masih gagal